1. Optimasi E-niaga
Situs web e-niaga sangat bergantung pada gambar untuk memamerkan produk mereka. Namun, gambar beresolusi tinggi dalam format JPG biasa dapat mengganggu calon pelanggan, mengurangi waktu pemuatan halaman, dan meningkatkan rasio pentalan.
Skenario:
Pertimbangkan situs e-niaga pakaian dengan ratusan foto produk. Setiap file JPG berukuran sekitar 500 KB. Karena begitu banyak file yang dimuat sekaligus, pengguna mungkin memerlukan bantuan untuk mengatasi kelambatan saat mengunjungi halaman.
Solution:
Ukuran file dapat dikurangi hingga 30% tanpa mengorbankan kualitas. Hal ini menghasilkan:
• Pemuatan halaman yang lebih cepat, yang membuat pengguna tetap tertarik.
• Peringkat SEO meningkat karena Google lebih menyukai situs web yang dioptimalkan untuk kecepatan.
• Rasio konversi yang meningkat merupakan hasil dari pengalaman pembelian yang lancar.
Misalnya:
Seorang pengecer perhiasan buatan tangan daring mengonversi foto JPG ke WEBP. Hasilnya? Halaman produk dimuat hampir seketika, menghasilkan peningkatan penjualan bulanan sebesar 20%.
2. Desain dan Pengembangan Situs Web
Tujuan desainer web adalah menghasilkan situs web berkualitas baik dan berkinerja tinggi. Gambar besar yang tidak terkompresi sering kali memperlambat kinerja dan kecepatan situs.
Skenario:
Seorang desainer web lepas membuat situs web portofolio untuk pelanggan yang menuntut agar proyek mereka ditampilkan dengan foto berkualitas tinggi. Namun, file JPG yang besar memperlambat kinerja situs, terutama pada perangkat seluler.
Solusi:
Desainer mengonversi setiap gambar ke WEBP menggunakan konverter JPG ke WEBP gratis. Ini:
• Ini sangat meminimalkan ukuran gambar tanpa mengorbankan kualitas.
• Meningkatkan respons situs web, terutama pada perangkat seluler.
• Meningkatkan SEO dan eksposur dengan membantu situs web memenuhi Core Web Vitals Google.
Contoh:
Beralih ke WEBP meningkatkan lalu lintas seluler hingga 80% sekaligus mengurangi ukuran gambar keseluruhan situs web portofolio fotografer hingga 40%.
3. Platform untuk Pendidikan Daring
Gambar sering digunakan dalam e-book, infografis, dan tutorial di situs pendidikan. Namun, file gambar berukuran besar dapat membebani server dan mengakibatkan waktu pemuatan yang lambat.
Skenario:
Penyedia kursus daring menggunakan gambar JPG untuk alat bantu visual dan slide kuliah. Siswa mengeluh tentang waktu pemuatan yang lambat, terutama di tempat dengan internet yang lambat.
Solusi:
Platform memastikan bahwa siswa dapat:
• Mengakses konten lebih cepat, terlepas dari konektivitas internet, dengan mengonversi file-file ini ke WEBP.
• Menikmati pengalaman belajar yang sempurna dan bebas penundaan.
• Saat menggunakan perangkat seluler untuk mengakses platform, hemat data.
Contoh:
Dengan beralih ke WEBP untuk alat bantu visualnya, situs web tutorial pengodean mengalami pengurangan waktu pemuatan sebesar 35% dan peningkatan kepuasan pengguna sebesar 50%.
4. Optimalisasi Konten Media Sosial
Jaringan sosial menghargai konten yang dimuat dengan cepat dan menarik perhatian. Jika Anda menggunakan foto WEBP, kiriman Anda akan menarik.
Skenario:
Seorang pemilik usaha kecil mengunggah foto produk mereka di media sosial dan situs web mereka. File JPG memperpanjang waktu pasca-unggah dan menyebabkan halaman dimuat lebih lambat.
Solusi:
Perusahaan menggunakan Konverter JPG to WEBP daring untuk mengonversi semua fotonya ke WEBP. Hasilnya:
• Unggahan platform media sosial yang lebih cepat.
• Galeri produk situs web mereka lebih responsif.
• Karena konsumen dapat mengakses konten dengan cepat, tingkat keterlibatan lebih tinggi.
Contoh:
Ketika toko roti kecil menggunakan grafik WEBP untuk menu daringnya, pelanggan menelusurinya dengan cepat dan membagikannya di media sosial lebih sering.